Wednesday 1 June 2011

Bisakah di Tunda?

Hari ini ada jadwal dengan dokter gigi langgananku, kukayuh sepedaku walaupun mata masih terasa ngantuk karena kurang tidur akibat kerja di malam hari, tapi mau tidak mau harus di paksa karena waktu adalah uang bagi orang-orang dinegeri sakura ini, dan bagiku bukan karena itu yaitu ku akan membayar hutangku dengan menepati janjiku pada waktu yang telah ditentukan. Dari apartemenku sampai ke tempat dokternya membutuhkan waktu skitar 5 menit, diperjalananku tak terasa, di sepanjang jalan ku benar-benar menikmatinya, suasananya yang tenang, udaranyapun bersih dan segar, air sungainya mengalir indah dihiasi ikan-ikan kecil, sungguh indah, keharmonisan antara manusia dengan lingkungan serta mahluk di sekitar sungguh terjaga. orang-orangnyapun ramah menyapa dan disapa ketika berpapasan.

Akhirnya ku sampai ditempat dokter giginya, ku simpan sepedaku ditempat yang telah disediakan, kumemasuki kliniknya, pintupun terbuka dengan sendirinya, "おはよう ございます"(ohayou gozaimasu) begitulah sambutan para perawatnya di pagi hari dengan senyum mereka yang khas penuh keceriaan ketika tamu atau pelanggan mereka datang,ku menjawabnyapun dengan kalimat yang sama, pelayanannya seperti pramugari ketika dipesawat, wuiiihh! lumayan menjadi betah...hmmmm. Baiklah, kuganti sandalku dengan すり派(suripa) sandal khas jepang, untuk memasuki ruangan dan mendaftar serta menunggu giliran dipanggil, sembariku perhatikan disetiap sudut ruangan, walaupun modelnya minimalis, tapi ditata dengan indah, rapi, serta nyaman, suasana dirumah sakitpun seperti suasana Hotel ketika dinegaraku, ditambah lagi dengan pelayanan yang sangat maksimal, kita diperlakukan dengan penuh hormat dan wibawa, tak pandang status, ataupun asal usul.hmmm...itulah sekilas gambaran kecil tentang pelayanan yang berlaku dinegeri sakura itu.

Tak lama kemudian namakupun dipanggil oleh perawatnya, datang menghampiri serta menunduk tanda hormat dan mengulang namaku アブドル ラウフ さん。(abudoru raufu san) "Tuan Abdul Rauf...wuiihh, di panggil dengan penuh hormat dan menghargai membuatku tambah nyaman, walaupun agak aneh terdengar olehku ketika namaku ada perubahan ketika dipanggil, baiklah...bisa dimaklumi karena beberapa vokal tertentu ada yang mereka kurang terbiasa diucapakan, apalagi nama yang asing bagi oran-orang bemata sipit itu, karena namaku adalah do`a bagiku ketika disebut.

Akhirnya kumemasuki bilik yang telah disediakan untuk pemeriksaan, ruangannya benar-benar bersih, aroma rumah sakit sebagaimana mestinyapun tidak tercium, alat-alatnya yang canggih membuatku tenang, serta pelayananannya yang sangat ramah, jadi betah dech, tapi gak ketan!!heheeh...hmmm, diawali dengan obrolan kecil dengan sang dokternya, sampai akhirnya disampaikan beberapa keluhan, karena akhir-akhir ini gusi paling belang digigiku terasa aneh seperti ada yang mengganjal, setelah melewati pemeriksaan serta analisis, ternyata gigiku yang paling belakang tumbuhnya tidak normal sebagaimana mestinya, miringgggg!!! waduuhh.....sehingga mengakibatkan gusinya menutupi gigi tersebut, secara tidak sengaja akan tergigit ketika mengunyah sesuatu oleh gigi yang berlawanan, akhirnya pemeriksaan selesai, sang dokterpun memberikan beberapa solusi yang sedikitku tersentak kaget, dikarenakan gigiku dikatakan "意味 が ない(imi ga nai) tidak ada artinya kalau dibiarkan yang hanya akan membuat gusi sakit sepanjang hayat, dan akhirnya divonis akan dicabut..woww, atit pastinya! omponk,...untungx gigi paling blakang, ditambah lagi rasa kwatir karena besok akan mengadakan perjalanan ke Luar Negri,HHmmmm..gak bisa menikmati hidangan ala shanghai nih, pikniknya gak mengasyikan nih, dan juga sebagian pasien lainnnya kebanyakan datang untuk mengganti gigi atau minimal menambalnya, tapi kondisi gigi saya harus dicabut, aahhh....Baiklah, kupikirkan terlebih dahulu.

Diamku terbawa oleh lamunan, sekilas terbayang dalam renunganku, ku sadari...seandainya Allah memvonis bahwa nyawa akan dicabut padahal maut datang tanpa diundang serta tanpa sepengetahuan kita sekalipun,sakitkah ketika roh di cabut? wuuuiiihhh...tak akan bisa dibandingkan, dengan sesakit apapun yang pernah kita rasakan sekarang, serta di Al-Qur`an pun digambarkan seperti di sayat ribuan pedang yang tajam...mampus dachhh klo blon siap menghadapi azal!! Hmmm... dan di cap 意味がない oleh Allah ketika amal kebaikan tidak mencukupi jaminan memasuki surga-Nya, naudzubillah Minzalik...atau bagaimana dengan kegiatan-kegiatan serta jadwal yang telah kita rencanakan dengan matang dan sistematis? Allahu.....

すみません。。。(summimasen)"maaf, permisi..." begitulah sapaan dari perawat menyadarkanku dalam renunganku, tapi akhirnya sang dokter menawarkan pilihan kepadaku, kalau tidak siap dicabut sekarang bisa dilain hari,hhmmmm....sedikit lega!! setelah menerima resep dan obat yang diberikan akupun pulang setelah menyelesaikan administrasinya. Akupun pulang dengan penuh rasa syukur tapi dihatiku masih takut dengan sang Maha Pencipta, Rabbku, Allahu...penentu mautku. dengan keputusan dokter tadi ternyata masih bisa diundur dan ditunda, tapi bagaimana dengan maut? roh kita yang telah dicabut, kemudian jasad yang hanya tertutup kain kafan,yang terkubur didalam tanah, Bisakah kita meminta kembali ke dunia? untuk memperbaiki amal-amal kita....atau menyelsaikan semua rencana yang telah kita susun dengan rapi? Allahu...sungguh Kekuasaan-Mu tidak tertandingi, kenikmatan yang Engkau berikan tak terkira, waktu, Iman, kesehatan,dan masiha banyak yang tak mungkin mampu kita hitung oleh hamba-Mu ini.....Ampunilah Hamba-Hamba-Mu ini ya Rabb...

倉敷市、日本。。。



No comments:

Post a Comment