Wednesday 16 September 2009

Beda nasib antara uang pecahan 1K & 100K




Pagi yang indah di salah satu hari-hari penuh berkah di bulan Ramadhan. Sepotong imel mendarat di PC saya, berkisah tentang perjalanan potongan uang seribuan dan seratus ribuan. Saya pikir cuma cerita lucu biasa, yang sering dikirim teman-teman saya untuk menunggu waktu berbuka. Namun ternyata - walau cukup lucu - ada hikmah yang dalam dari cerita tersebut. Enggak asal melucu.

Berikut ini ceritanya:

Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang sama tapi mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama dicetak di PERURI dengan bahan dan alat-alat yang oke.

Pertama kali keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik. Namun tiga bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam kondisi yang berbeda.

Uang seratus ribu berkata pada uang seribu :"Ya, ampiiiuunnnn. .......... darimana saja kamu, kawan? Baru tiga bulan kita berpisah, koq kamu udah lusuh banget? Kumal, kotor, lecet dan...... bau! Padahal waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan ..... Ada apa denganmu?" Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan perasaan nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata :

"Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, hanya tiga hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet tukang sayur, saya beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah, penuh dengan darah dan taik ayam.

Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg. Dari laci tukang warteg saya berpindah ke kantong tukang nasi uduk, dari sana saya hijrah ke 'baluang' (pren : tau kan baluang...?) Inang-inang.

Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau, kumal, lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas. ......"

Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin.: "Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali dengan pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI itu, aku disimpan di dompet kulit yang bagus dan harum.

Setelah itu aku pindah ke dompet seorang wanita cantik. Hmmm...dompetnya harum sekali. Setelah dari sana , aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang bagus.

Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu. Dan...... aku jarang lho ketemu sama teman-temanmu. "

Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya :

"Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang nyaman. Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!"

"Apa itu?" uang seratus ribu penasaran.

"Aku sering bertemu teman-temanku di kotak-kotak amal di mesjid atau di tempat-tempat ibadah lain. Hampir setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang banget tuh aku melihat kamu disana....."
.
Image removed by sender.

Tuesday 15 September 2009

Wong Fei Hung (Faisal Hussein Wong) Adalah Muslim (Ulama)




Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu
dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong
Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun
siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri
legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China
oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya
mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga
supremasi kekuasaan Komunis di China.

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari
keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan
dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga
merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila
di-bahasa-arab- kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.

Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu
pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok
(wushu/kungfu) . Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po
Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang
ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu
beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari
Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari
diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik
beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim
membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah
dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat
menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya
berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya
pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien
yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang
bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu
tanpa pamrih.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah
melawan pemerintahan Dinasti Ch'in yang korup dan penindas. Dinasti
Ch'in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang
memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya
Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama
Islam.

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada
Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah
yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei
Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris.
Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan
andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung
Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa
pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch'in pada 1734.

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir
mengalahkan dinasti penjajah Ch'in yang datang dari Manchuria
(sekarang kita mengenalnya sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch'in
tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia,
Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya
akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch'in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru
pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah
menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil
mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin
sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat
taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus
Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung
juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton
pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri
bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil
menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan
kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin
yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai
cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian
dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena
istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya
wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia
bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan
juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan
hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada
kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat
Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan
pembela kaum mustad'afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela
kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas
orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian
yang dimilikinya. Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum
yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu
pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati
Syahid. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah Swt dan
semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim
yang hidup setelahnya. Amiin.

BOCAH MISTERIUS



Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung.
Ia menggoda teman sebayanya, remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua.
Sangat menyebalkan, anak itu menggoda dgn berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yg tampak coklat menyala.
Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dgn tetesan air dan butiran-butiran es yg melekat diplastik es tersebut. Ini terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapar dan haus.Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yg melihatnya.
Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, krn kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya.
Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampung mengenai bocah itu. Mrk tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging tersebut.
Pernah ada yg melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan. Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yg menyeramkan. Membuat mundur semua orang yg akan melarangnya.
*****************************************************************
Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu, yg setiap bakda zuhur akan muncul secara misterius.
Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dgn menyeruput es kelapa itu.
Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma,ya itu tadi,bukannya takut, bocah itu malah melotot!
Luqman membaca doa, lantas menangkap lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya, kuatir bocah itu bocah jadi-jadian
Bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dgn tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yg melihatnya.
"Kenapa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?" tanya bocah itu seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya. Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.
"Maaf ya, itu krn kamu melakukannya dibulan puasa," jawab Luqman dgn halus, "Bukankah seharusnya kamu jg berpuasa? Bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dgn tingkahmu itu.."
Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman lebih tajam lagi.
"Itu kan yg kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yg lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?! Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa?
Bukankah kalian yg lebih sering melupakan kami yg kelaparan, dgn menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?
Bukankah kalian juga yg selalu tertawa dan melupakan kami yg sedang menangis?
Bukankah kalian yg selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yg mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?! Lumayan 1 orang miskin mati lg.. makin bersih dunia ini ?!
Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian utk menahan lapar dan haus? Ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian...!?"
Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman utk menyela. Namun, tiba2 suara bocah itu berubah. Kalo tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar "sangat" menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba.
"Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan bulan puasa, tp memang tak ada makanan yg bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.
Dan ketahuilah juga, justru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yg menyakiti perasaan kami dgn berpakaian yg luar biasa mewahnya dan mempersiapkan makanan yg luar biasa banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?
Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yg seadanya pula.
Tuan.., kalianlah yg melupakan kami, kalianlah yg menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini. Apa yg telah saya lakukan adalah yg kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami...!
Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta?
Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara berlebih?
***************************************************************************
Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yg dibuatnya terbengong-bengong.
Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi.
Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian jalan raya kampung Ketapang. Ia edarkan pandangan ke seluruh sudut yg bisa dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu.
Ditengah deru nafasnya yg memburu, ia tanya semua orang di ujung jalan, tapi semuanya menggeleng bingung. Bahkan, orang-orang yg menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu keluar dari rumah Luqman!
Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang!
Pertemuan itu menjadi pertemuan yg terakhir. Sejak itu Luqman tidak pernah lagi melihatnya, selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan tudingan-tudingan yg memang betul adanya. Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada seseorang yg berani menunjuk hidungnya ketika ia salah.

Sunday 6 September 2009

Cowo'' di mata cewe'' (lelucon!!)

Kalo Cowok Ganteng pendiam, Cewek-Cewek Bilang: Wow, cool banget!

Kalo Cowok Jelek pendiam, Cewek-Cewek Bilang: Ih kuper...

Kalo Cowok Ganteng begaya gaul, Cewek-Cewek Bilang: Funky bo...

Kalo Cowok Jelek begaya gaul, Cewek-Cewek Bilang: Ih norak...

Kalo Cowok Ganteng jomblo, Cewek-Cewek Bilang: Pasti dia perfeksionis

Kalo Cowok Jelek jomblo, Cewek-Cewek Bilang: Sudah jelas... kagak laku!

Kalo Cowok Ganteng jadi gay, Cewek-Cewek Bilang: Karena cowo2 juga
suka...

Kalo Cowok Jelek jadi gay, Cewek-Cewek Bilang: Karna cewe2 uda ga
berminat!

Kalo Cowok Ganteng ganti2 cewe, Cewek-Cewek Bilang: Wajar, khan
dikerubutin cewe2 cantik

Kalo Cowok Jelek ganti2 cewe, Cewek-Cewek Bilang: Pasti sering
diputusin cewenya!

Kalo Cowok Ganteng dpt cewe cantik, Cewek-Cewek Bilang: Klop... serasi
banget!

Kalo Cowok Jelek dpt cewe cantik ,Cewek-Cewek Bilang: Pasti main
dukun... atau cewenya matre

Kalo Cowok Ganteng ditolak cewe, Cewek-Cewek Bilang: Jangan sedih,
khan masi ada aku...

Kalo Cowok Jelek ditolak cewe, Cewek-Cewek Bilang: (Diam,tapi
telunjuknya me liuk2 dari atas kebwh)

Kalo Cowok Ganteng diputusin cewe, Cewek-Cewek Bilang: Rugi tuh
cewe... tapi rejeki buat cewe yg lain

Kali Cowok Jelek diputusin cewe, Cewek-Cewek Bilang: Akhirnya terbuka
juga mata hati cewe itu...

Kalo Cowok Ganteng digaet Tante-tante Girang, Cewek-Cewek Bilang:
Pinter juga tuh tante!

Kalo Cowok Jelek digaet Tante-tante Girang, Cewek-Cewek Bilang: Pasti
karena 'cucakrowo'nya..

Kalo Cowok Ganteng ngaku pacarnya Dian Sastro, Cewek-Cewek Bilang:
Percaya... masuk akal...

Kalo Cowok Jelek ngaku pacarnya Dian Sastro, Cewek-Cewek Bilang:
Tolong, beli kaca yang gede!!

Kalo Cowok Ganteng suka merawat wajah, Cewek-Cewek Bilang: Itu
memelihara asset namanya..

Kalo Cowok Jelek suka merawat wajah, Cewek-Cewek Bilang: Buang-buang
waktu aja...

Kalo Cowok Ganteng ngaku Indo campuran, Cewek-Cewek Bilang: Emang
mirip-mirip bule sih...

Kalo Cowok Jelek ngaku Indo campuran, Cewek-Cewek Bilang: Campuran
bemo sama becak, kali...

Kalo Cowok Ganteng penyayang binatang, Cewek-Cewek Bilang: Perasaannya
halus...penuh cinta kasih

Kalo Cowok Jelek penyayang binatang, Cewek-Cewek Bilang: Sesama
keluarga emang hrs saling menyayangi...

Kalo Cowok Ganteng gak selesai study, Cewek-Cewek Bilang: Jadi artis
aja...

Kalo Cowok Jelek gak selesai study, Cewek-Cewek Bilang: Mao jadi apa
lo?

Kalo Cowok Ganteng jadi atasan, Cewek-Cewek Bilang: Cocok...
tampangnya aja intelek

Kalo Cowok Jelek jadi atasan, Cewek-Cewek Bilang: Ga pantes, muka
jongos...

Setuju gak??

Perbedaan bahasa terkadang menimbulkan kelucuan tersendiri. Mungkin bagi kita bahasa malay terdengar

INDONESIA : Kementerian Hukum dan HAM
MALAYSIA : Kementerian Tuduh Menuduh

INDONESIA : Kementerian Agama
MALAYSIA : Kementerian Tak Berdosa … ( oh please…)

INDONESIA : Angkatan Darat
MALAYSIA : Laskar Hentak-Hentak Bumi ( Kalo Laut hentak2 aer kali yak?)

INDONESIA : Angkatan Udara
MALAYSIA : Laskar Angin-Angin

INDONESIA : ‘Pasukaaan bubar jalan !!!’
MALAYSIA : ‘Pasukaaan cerai berai !!!’

INDONESIA : Merayap
MALAYSIA : Bersetubuh dengan bumi ( bageimana cuba ? )

INDONESIA : rumah sakit bersalin
MALAYSIA : hospital korban lelaki (bener juga sih…)

INDONESIA : telepon selular
MALAYSIA : talipon bimbit

INDONESIA : Pasukan terjung payung
MALAYSIA : Aska begayut

INDONESIA : belok kiri, belok kanan
MALAYSIA : pusing kiri, pusing kanan ( kalo breakdance apaan? )

INDONESIA : Departemen Pertanian
MALAYSIA : Departemen Cucuk Tanam ( yuu marie,)

INDONESIA : 6.30 = jam setengah tujuh
MALAYSIA : 6.30 = jam enam setengah

INDONESIA : gratis bicara 30menit
MALAYSIA : percuma berbual 30minit

INDONESIA : tidak bisa
MALAYSIA : tak boleh

INDONESIA : WC
MALAYSIA : tandas

INDONESIA : Satpam/sekuriti
MALAYSIA : Penunggu Maling ( ngarep banget di malingin yak mpe ditungguin )

INDONESIA : Aduk
MALAYSIA : Kacau

INDONESIA : Di aduk hingga merata
MALAYSIA : kacaukan tuk datar

INDONESIA : 7 putaran
MALAYSIA : 7 pusingan

INDONESIA : Imut-imut
MALAYSIA : Comel benar

INDONESIA : pejabat negara
MALAYSIA : kaki tangan negara

INDONESIA :bertengkar
MALAYSIA : bertumbuk

INDONESIA : pemerkosaan
MALAYSIA : perogolan

INDONESIA : Pencopet
MALAYSIA : Penyeluk Saku

INDONESIA : joystick
MALAYSIA : batang senang (maksud loe..??)

INDONESIA : Tidur siang
MALAYSIA : Petang telentang ( kalo tidur malem “gelap tengkurep”
donk)

INDONESIA : Air Hangat
MALAYSIA : Air Suam

INDONESIA : Terasi
MALAYSIA : Belacan

INDONESIA : Pengacara
MALAYSIA : Penguam

INDONESIA : Sepatu
MALAYSIA : Kasut

INDONESIA : Ban
MALAYSIA : Tayar

INDONESIA : remote
MALAYSIA : kawalan jauh

INDONESIA : kulkas
MALAYSIA : peti sejuk

INDONESIA : chatting
MALAYSIA : bilik berbual

INDONESIA : rusak
MALAYSIA : tak sihat

INDONESIA : keliling kota
MALAYSIA : pusing pusing ke bandar

INDONESIA : Tank
MALAYSIA : Kereta kebal (suntik kale..???)

INDONESIA : Kedatangan
MALAYSIA : ketibaan ( untung bukan ketibanan )

INDONESIA : bersenang-senang
MALAYSIA : berseronok

INDONESIA : bioskop
MALAYSIA : panggung wayang

INDONESIA : rumah sakit jiwa
MALAYSIA : gubuk gila

INDONESIA : dokter ahli jiwa
MALAYSIA : Dokter gila ( lu yang gilaaaaaaaaaaa )

INDONESIA : narkoba
MALAYSIA : dadah

INDONESIA : pintu darurat
MALAYSIA : Pintu kecemasan

INDONESIA : hantu Pocong
MALAYSIA : hantu Bungkus ( pesen atu donk bang!!!)

Berikut perkiraan bayangan pikiran seorang cowok terhadap wanita cantik dan ehm.. wanita jelek

Cewek cantik : lagi senyum nih…
Cowok bilang : wuiih…senyumnya manis banget kayak orangnya
Cewek jelek : senyum dulu ah…
Cowok bilang : gawat…udah mulai gak waras neh

Cewek cantik : hiks…hiks (lagi nangis)
Cowok bilang : wah bego banget tu cowok ampe nyakitin ni cewek…
Cewek jelek : huwaaaa…hiks..hiks
Cowok bilang : berisik!

Cewek cantik : ah enggak ah aku maluu…
Cowok bilang : iiiih…manis banget, pipinya kayak tomat!
Cewek jelek : malu ah
Cowok bilang : sudah layak dan sepantasnya

Cewek cantik : aaarrgggh….(lagi marah)
Cowok bilang : wah tambah cantik deh kalo marah…
Cewek jelek : hiiiih…marah ni
Cowok bilang : Loe kok geto seh? Nyadar dong…(jadi ikut marah)

Cewek cantik : duh panas banget ya hari ini
Cowok bilang : duh kasian, aku kipasin ya
Cewek jelek : wuih panas banget nih hari
Cowok bilang : pas…kayak ikan asin, dijemur…

Cewek cantik : cium donk
Cowok bilang : gak usah disuruh deh, pasti sigap…
Cewek jelek : cium donk
Cowok bilang : cium tembok aja

Cewek cantik : aku baru diputusin
Cowok bilang : asyik, masih ada lowongan buat gue
Cewek jelek : aku diputusin neh
Cowok bilang : akhirnya…sadar juga tu cowok

Cewek cantik : dandan ah
Cowok bilang : wuah…persis bidadari
Cewek jelek : dandan juga deh
Cowok bilang : mau kayak apa juga sama ajah, sadar dirilah…

Cewek cantik : duh gue dapet cowok jelek neh
Cowok bilang : wah…tu cowok pasti main pelet
Cewek jelek : cowokku jelek nih
Cowok bilang : sesama jenis harus mesra…

Cewek cantik : seksi gak baju gue?
Cowok bilang : busyet…seksi abis, jadi pengeen…
Cewek jelek : seksi kan?
Cowok bilang : iya, kalo yang ngelihat orang buta

Cewek cantik : makan di warteg yuk
Cowok bilang : waah…benar-benar gak sombong, mau ngajak ke warteg
Cewek jelek : makan di warteg aja ya
Cowok bilang : ya iyalah, secara habitatnya…

Cewek cantik : hamil nih gue
Cowok bilang : seksi…gak papa deh, gue rela jadi bapaknya…
Cewek jelek : gue hamil
Cowok bilang : taaakdiiir memang kejam…

Cewek cantik : jalan kaki aja ya
Cowok bilang : oke, aku anterin ya
Cewek jelek : jalan kaki yuk
Cowok bilang : eh siapa ya? (pura-pura amnesia mendadak…)

Cewek cantik : gue gak bisa ngerjain soal ini
Cowok bilang : mau soal yang mana? Pasti aku bantuin
Cewek jelek : jawaban soal ini apa ya?
Cowok bilang : gak tau dan gak usah tanya-tanya!

Cewek cantik : Grookkk! (tidur ngorok…)
Cowok bilang : duh…kasian pasti capek banget dia
Cewek jelek : Grookkk! (tidur ngorok…)
Cowok bilang : bunyi hewan apaan seh itu?

Penyakit wanita dan solusinya

Bagi anda para wanita janganlah takut menghadapi penyakit2 ini. Beberapa bulan yang lalu sebuah lembaga sosial di negara berkembang telah menemukan obat dari beberapa penyakit yang ada di bawah ini. Tidak hanya wanita saja yang wajib tahu, para Pria pun harus tahu beberapa penyakit di bawah ini yang mungkin akan diderita oleh Nenek/ibu/kakak/adik/istri/pacar/WIL (wanita idaman lain)

Mari kita simak macam2 penyakit tersebut :

Penyakit Wanita

Berdasarkan sebuah survey, beberapa penyakit yang sering dan biasanya dialami oleh wanita....

1. Nangisuitis
Akibat terlalu sensitif.
Gejala : bibir cemberut, mata kedip-kedip.
Efek samping : mata bengkak, saputangan
banjir, hidung meler, bawaannya ngurung diri atau terkena penyakit Curhatitis A.
Penyakit ini bisa diobati dengan obat Tegaridol, OBH (Obat Berhati Hamba).

2. Curhatitis
Bawaannya pengen nyerocos.
Efek samping: rahasia orang bisa bocor, terkena Nangisuitis.
Penyakit ini bisa diarahkan positif jika ia bercuhatitisnya ke orang yang tepat, apalagi sama Tuhan.

3. Shopping Syndrome
Gejalanya pengen jalan mulu, mata melotot.
Efek samping : lidah ngiler, mulut nganga, dompet jadi tipis. Jika sudah masuk stadium 4 (parah banget) dompet cowoknya ikut tipis.
Coba minum hematcold atau tablet PD (Pengendalian Diri).

4. Cerewetisme
Lebih parah dari Curhatitis B, tidak mengandung titik koma.
Efek samping : muncrat, telinga tetangga budek, dada cowoknya bisa jadi lebih halus karena sering mengelus.
Lebih baik segera makan pil dengar dan minum tablet bicara lebih diperlambat.

5. Lamanian Dandanitositis
Pengennya diem depan cermin. Tangan kiri gatel2 pengen pegang sisir, tangan kanan kram-kram pengen teplok-teplok pipi pake bedak.
Efek samping : menor, telat, cowoknya berkarat, gak kebagian makanan.
Minum segera Sari Bawak (Bagi Waktu) dan Taperi (tambah percaya diri). Buat cowoknya minum Toleransikipil 230 sendok sehari sesudah dan sebelum mandi.

6. Cemburunotomy
Gejala : muka lonjong, tangan mengepal, alis menukik.
Coba cegah dengan obat sirup prasangka baik tiga sendok sehari, Pil pengertian dan tablet selidiki dahulu.

7. Ngambekilation
Gejala hampir sama dengan Cemburubotomy.
Minum Sabaron dan Bersyukurinis

Friday 28 August 2009

Cerita Hidupku (bag.2)


MASA KECILKU

Akhirnya aku masuk ke Sekolah , aku semangat sekali karena aku akhirnya bisa sekolah….dan pergi bareng sama kakakku!!! Ups…ternyata kakakku dah tamat SD dan dia masuk MTs (Madrasyah Tsanawiyah) hmmmm….aku jadi gk bersemngat lagi, akhirnya aku ikut aja kakakku, eitt…ternyata gk bisa : kalau mau sekolah ke MTs harus lulus SD dulu katanya,

Hmmmm…akhirnya aku kembali ke sekolahku, aku kelas satu, banyak teman-teman baru. Hari-hariku kulewati di sekolah dengan semangat tapi akhir-akhirnya mulai gak nyaman, teman-teman yang suka usil sama aku, membuatku gak betah…akhirnya setelah naik ke kelas 2 aku nekat pindah sekolah, dan aku pindah ke sekolah sebelah, di SDN Kalampa II, dan tambah lagi teman-teman baruku, hari-hariku begitu indah di sekolah, aku mendapat pengetahuan baru, ilmu baru, dan teman baru.

Tak terasa aku sudah masuk kelas 3 sekarang, banyak perubahan yang aku alami, adikku tambah 1 lagi, yang perempuan. Setelah pulang sekolah aku disuruh jagain adikku, dan waktu belajarpun jadi tersita, sedangkan malam digunakan untuk belajar membaca Al-qur’an. Dan akupun memanfaatkan waktu istirahat dan ketika jalan pulang dari sekolah, untuk mengulang pelajaran yang guru ajarkan dan sambil mengisi PR yang diberikan guru waktu di sekolah…

Suatu hari ketika di sekolah aku dimarahin sama ibu guru karena tidak sempat mengerjakan tugas yg diberikan, aku tidak sempat menulis karena sibuk menjaga dan mengurus adikku, karena dae dan moaku di sawah, jadi gak ad yang jagain. Ibu guru memberikan tugas untuk menulis perkalian 1 sampai 10,sedangkan aku hanya sempat menulis perkalian 1 sampai 5. dan pada waktu itu ibu guruku benar-benar marah padaku, aku merasa bersalah dan aku di hukum untuk berdiri di depan kelas dengan mengangkat satu kaki sampai bel istirahat. Hukumannyapun aku jalanin sampai akhirnya belpun berbunyi, berakhir sudah masa hukuman buat saya….Dan bu guru kembali memarahi saya lain kali kerjakan tugas, bilang sama orang tua!!!! Kalau tugas belajar lebih penting dari pada yang lain” katanya.

Aku merasa bersedih kalau mengingat kesibukkan orang tua, adik-adikku yang ku sayangi yang selalu ku jaga. Dengan nada lemah aku memberikan alasan kepada ibu guruku

” maaf bu, adik-adikku gk ada yang jaga,sedangkan orangtuaku pada ke sawah” ujarku sambil tertunduk. Akupun melanjutkn:

” untuk tugas perkaliannya, memang aku gk mengerjakn semua, tetapi sisanya aku menghafal” kataku sambil tertunduk takut. Mendengar alasanku itu ibu guru menyuruhku untuk membacakan perkalian tanpa melihat buku. Akhirnya sampai selesai aku membacanya…tiba-tiba teman-temanku bertepuk tangan tanda memberikan pujian kepadaku. Dan bu guru pun mempersilakan aku untuk kembali ke bangku dan istirahat…

Walaupun terasa agak pegal-pegal sedikit, tapi aku merasa puas! Karena hasil aku menghafal ketika bermain bersama adikku tidak sia-sia dan bisa di dengarkan kepada bu guru dan teman-teman.

Akhirnya ulangan umumpun tiba, aku benar focus belajar, walaupun masih menggendong dan bermain bersama adikku….ulangan yg berjalan selama seminggu akhirnya selesai juga, aku dan teman-teman pada tidak sabaran untuk melihat hasilnya, kata bu guru besok adalah pembagian raport untuk mengetahui nilai dan kenaikkan kelas dengan syarat membawa telor atau sebungkus mie instant sebagai tanda terimakasih buat ibu dan bapak guru.. Aku merasa tidak sabaran untuk menanti hari esok, karena hari esok adalah hari yang menentukan apakah aku akan naik tingkat atau tidak.

Esokpun tiba, seperti biasa aku mengantarkan dagangan moa ke Amba Ncai dan setelah itu pulang lagi sebelum fajar terbit, karena adik-adiku pada bangun dan sarapan harus diberikan pada mereka. Seperti biasa, aku pergi ke rumah bibi yang biasa aku titip adik-adikku sampai aku pulang sekolah. Setelah sampai di rumah bibi, keadaannya tidak sperti biasanya, sunyi, tanpa adanya suara. Akupun coba untuk mengetuk, tapi tidak ada yang menjawab dan akupun terpaksa masuk, ternyata bibiku sakit, dengan berbaring lemah, dan wajah pucat. Setelah berbicara sebentar kalau bibiku lagi sakit tidak bisa jagain adik-adikku.

Akupun pulang dengan perasaan sedih, bibiku yang sakit, adik-adiku siapa yang menjaga? Akhirnya aku putuskan untuk menjaga adik-adikku dan tidak ke sekolah. Aku hanya bisa sambil menunggu sampai teman-temanku pulang semoga mereka membawakan kabar untukku yang menyenangkan. Jam pulang sekolahpun tiba, anak-anak sekolah mulai terlihat keluar dari gerbang sekolah dengan berlari-lari dan tertawa menandakan mereka senang. Dari gerombolan teman-teman sekelasku datang seorang teman membawakan buku warna merah dan menyodorkan kepadaku. Dengan perlahan-lahan aku membuka lembaran raportku tanpa sehelaipun lewat kubaca. Dan diakhir catatan tertulis rangking dengan angka romawai I. Alhamdullah…Luar Biasa..Allahuakbr!!! trnyata aku juara 1, walaupun bukan targetku, yang penting aku naik kelas. Dan adik-adikkupun hanya melihat aku kebingungan, dan kayaknya mereka tidak mengerti dengan kebahgiaan yang aku rasakan pada saat itu. Akupun berlari pulang dan ternyata belum ada siapa-siapa di rumah dan akupun berlari sambil menggendong adikku ke ujung kampung untuk menunggu moa dan daeku yang pulang dari sawah…setelah cukup lama menunggu, sampai adikku ketiduran. Dan dari kejauhan terlihat orang-orang berjalan y pulang dari swah, dan saya berharap itu adalah orangtuaku juga. Iy bnar, ternyata mereka jg ada di antara orang-orang itu…akupun berlari menghampiri dan bersorak kegirangan sambil berteriak “ Aku juara…aku juara..aku juara” sampai orang-orang pada melihatku dan aku membukan raportku dan menunjukkan ke mereka bahwa saya mendapat juara 1. dan orang-orangpun penasaran dan melihat, dan tiba-tiba salah satu dri mereka bilang

yeee….emanknya itu juara I dapat hadiah beras? Atau raportnya bisa ditukarkan dengan beras? Hhe..he…he..” sambil tertawa mengejek. Itu sempat membuatku sedih, tapi moaku mengusap rambutku dan mengatakan keadaku

kamu hebat nak” ujarnya sambil melanjutkan dengan berkata “ nak, nasibmu hanya kamu yang bisa merubahnya…moa dan dae hanya bisa berdo’a buat kamu… raihlah cita-citamu setinggi yang engkau inginkan!” sambil melihat ke arah dae. Dan akupun mengerti perasaan dae dan moa, karena untuk melanjutkan sekolah sungguh berat karena himpitan ekonomi dan keadaan keluarga yang pas-pasan.

Pagi itu begitu cerah tanpa segumpal awanpun yang menghalangi sinarnya sang surya. Hatiku amat senang, karena sekarang sudah kelas 4, itu berarti tak lama lagi aku akan sekolah bersama kakakku lagi. Akupun berangkat ke sekolah seperti biasa setelah mengantarkan dagangan moaku ke pasar dan menitipkan adik-adikku. Disekolah selalu diramein oleh para penjual kaki lima yang berjualan, dan itu pun menarik perhatian para siswa disitu dan menghabiskan uang jajan mereka. Aku kadang merasa iri dengan teman-temanku yang selalu kelihatan berkecukupan, walaupun aku kadang dikasih uang jajan sama moaku,tapi aku jarang menggunakan untuk jajan, karena aku tabung buat membeli peralatan belajar. Pagi mulai terasa panas dan bel tanda masuk kelaspun berbunyi. Siswa-siswi pada berlari memasuki kelasnya masing-masing.

Seperti biasa, setelah pulang dari sekolah selalu mampir ke rumah bibi untuk mengambil adik-adikku yang aku titip. Setelah sampai dirumah bibi ternyata adik-adikku sudah diambil oleh moaku, dan aku langsung lari pulang ke rumah, sesampai di rumah aku disuruh kekebun untuk membantu kakakku menebang bamboo pesanan orang, setelah makan dan mengganti baju saja aku langsung berangkat ke kebun yang tak jauh dari kampong, tetapi harus melewati sungai yang cukup lebar untuk direnangin, waktu itu arus sungai tidak terlalu deras,jadi aku bisa menyebanginya dengan berenang menggunakan satu tangan, sedangkan tangan yang satu memegang pakaian supaya tidak basah. Setelah sampai akupun masuk kebun menemui kakakku dan membantunya menebang bamboo, bamboo yang diteban cukup banyak, karena itu untuk membawa bambunya besok. Akupun disuruh pulang duluan oleh kakakku, akhirnya aku pulang dan menyebrang kembali sungai yang tadi aku lewatin, tapi arus sungai tambah besar dan deras, kayaknya aku tidak bisa kalau berenang menggunakan satu tangan saja, lalu aku meminta bantuan sama kakakku. Kemudian oleh kakakku, pakaianku dibundarin kayak bola dan ditengahnya di masukkin bongkahan tanah lalu diikat, ternyata mau dilempar, cemerlang juga ide kakakku, lalu kakakku melempar pakaianku dengan sekuat tenaga dan melambung diudara, tapi dengan tiba-tiba bongkahan tanah yang dimasukin kedalam ikatan bajuku terpisah, dan akhirnya cuman bongkahan tanah yang selamat sampai kesebrang, dan pakaianku kecebur ke dalam sungai dan di bawa oleh arus yang deras, aku dan kakakku berlari dan mengejar pakaian itu, karena arusnya yang sanagt deras, pakaianku gk terselamatkan, aku jadi sedih karena celananya adalah celana sekolah, bagaimana aku sekolah besok, pakai apa?. Tapi buat pulang kerumahpun aku pakai apa, akhirnya kakakku meminjamkan celananya padaku tapi kalau sudah sampai rumah bawa kembali katanya.


sesampai di rumah, aku langsung merebahkan badan di sarangge (tempat duduk dari bambu) dan tanpa terasa akupunn terlelap nyenyak ketiduran, dan aku baru sadar ketika suara adzan berkumandang. dan akupun baru ingat kalau kakakku masih ada dikebun, aduh...!!!! gimana nech, padahal aku disuruh bawain celana. akupun segera naik kerumah untuk menggantikan celanaku, tapi belum sempat aku temuin celanaku, tiba-tiba ada suara kakakku di bawah, yachhhhh!!! telat...gmn nech!!! akupun pura-pura tidur....yeee!!! ternyata aku ketauan kalau pura-pura, akupun dijewer telingaku dan mengajak sholat magrib berjama'ah.


pagi itu cuaca tidak begitu cerah seperti biasanya, mungkin alam tahu yang terjadi denganku, pagi itu aku merasa takut sekali untuk pergii sekolah karena aku tidak memiliki seragam sekolah, akhirnya pada hari selasa itu aku terpaksa memakai celana pramuka. sesampai disekolah aku pada dilihatin oleh teman-temanku bahkann ada yang menertawakan, pada bel masukpun seperti biasanya aku selalu memimpin teman-teman untuk berbaris didepan kelas dan memberi hormat kepada pak guru. dan guru yang melihatku pun bertanya kenapa seragam aku berbeda, dengan berat hati aku terpaksa berbohong dan mengatakan kalau celanaku kecuci dan masih basah. dan gurukupun memberi toleransi untuk hari ini, asal besok jangan diulangi lagi.


keesokan harinya, aku minta tolong sama kakakku untuk mengusahakan celana sekolahku, ternyata kakakku masih menyimpan celana sekolahnya dulu, dan akupun menjadi tenang walaupun celananya agak sedikit kebesaran. dan akupun bisa berangkat ke sekolah seperrti biasanya.


singkat cerita, akupun sekarang sudah duduk dibangku kelas 6, dan akupun semakin penasaran untuk bisa sekolah bareng sama kakakku. ketika dikelas 6 ini aku sering ditugaskan untuk mencatat dipapan tulis, hampir setiap hari dan itu dilakukan dari pagi sampai pulang, itulah sekolahku dulu, aku sering mengeluh karena kecapean, tapi harus bagaimana lagi karena aku telah dipercayain sama para guru untuk mencatatkan pelajaran di papan.


suatu hari ketika kami beristirahat, aku melihat seorang anak perempuan yyang naik pohonn jambu didepan rumah guru kami, akupun mendekati untuk membantunya untuk menaiki pohon itu, karena dia itu perempuan jadi aku tidak tega, akhirnya dia mau turun dan akupunn menggantikannya. setelah beberapa buah dipetik,eeehhh......teman-temanku pada berdatangan dan meminta jambunya, karena cukup rame dan ribut akhirnya guru kami keluar dari rumahnya, dan dengan suaranya yang keras kami disuruh masuk kelas walaupun bel tanda masuk belum bunyi, kayaknya guru kami marah. kamipun terdiam membisu tanpa adanya suara, kamipun ketakutan. dan diapun bertanya dengan nada yang keras," siapa saja yang memetik pohon bambu tadi???" tanyanya dengan nada mengancam, kamipun terdiam takut. kemudian dia berkata" kalau tidak ada yang mengaku, semuanya bapak hukum!!! ayooo...siapa???" nadanya semakin keras, dengan terpaksa akupun maju kedepan mengakui kesalahanku, dan meminta maaf kepada guruku, dengan nada marah guruku menghentakku " maaf aja, tidak akan menggantikan jambu-jambu itu" ujarnya, aku semakinn ketakutan. kemudiann dia mengambil garis yang panjangnya 1 meter dan kayaknya aku akan dipukul sebagai hukumanya, tiba-tiba datang seorang temanku dan berkata " pak, bukan si rauf saja yang ambil jambunya tapi saya juga" katanya sambil tertunduk, kemudian disusul oleh beberapa temanku sekitar 8 orang. guruku semakin marah, dan menyuruh kami berbaris, dan menyuruh kami untuk saling menampar satu sama lain, dari yang urutan pertama menampar yang kedua, tetapi temanku tamparanya kurang keras, sehingga pak guru itu memberrikan contoh sama dia, tanpa belas kasihan pak guru menamparnya begitu keras sampai lehernya terputar setengah, setelah itu baru temanku menampar satu sama lainnya dengan keras. akhirnya bel pulangpun berbunyi dan kami semua akhirnya disuruh pulang.
seperti biasa sebelum pulang ke rumah aku mengambil dagangan dulu buat jualan,aku menjual es krim, tpi kalau masih ada jualan sisa pagi biasanya dihabisin dulu. tapi kali ini jualanku laku habis, makanya aku mengambil lagi. Seperti biasa juga aku menjemput adik-adikku yang dititip sama bibi, sedangkan moaku pergi kesawah, hmmm......akhirnya dengan terpaksa aku menggendong adikku sambil berjualan, sebenarnya aku tidak tega soalnya hari itu matahari cukup terik, jadinya adikku kepanasan. hari ini daganganku cukup laku dan tinggal setengah lagi, akupun melanjutin perjalanan mengelilingi kampung untuk menjajakan jualanku, tiba di sebuah gang kecil saat aku lewat sambil berteriak menjajakan daganganku, dan tiba-tiba seorang pemuda bangun, dan memanggilku, ternyata dia mau membeli jualanku, kemudian aku menghampirinya dan aku langsung membuka jualanku, dan diapun mengambilnya. akupun merasa senang, jualanku habis di makan sama pemuda itu, dan habis itu dia langsung tidur lagi. ups....kemudian aku membangunkanya dengan maksud meminta bayarannya, tapi....seperti tanpa merasa bersalah dia malah balik bertanya sama saya, "ko' masih di sini, sana pergi!!!" sambil menunjuk dan tidur lagi. aku jadi bingung, daganganku habis tapi tidak dibayar. Akupun ngotot untuk di bayar, kemudian perlahan-lahan dia mengeluarkan sesuatu dari belakang punggungnya, Ya ampun!!!! ternyata tu sebilah golok, tanpa pikir panjang lagi, aku langsung lari sambil meenggendong adikku...akhirnya aku sampai di ujung kampung, dengan napas yang terengah-engah ditambah lagi adikku yang nangis, lengkap udh kebingunganku.




Cerita hidupku (Bag.1)


MASA KECILKU

Sejak lahir aku gak ingat apa-apa…aku baru ingat setelah umurku skitar 5 tahun, pada waktu itu aku menggembalakan kambing-kambingku, ketika pada usia itu aku sering menangis ingin ikut saudaraku yg pergi ke sekolah, karena orang tuaku pada sibuk kerja, dae ku (bapak) adalah seorang petani negri yang rajin dan ulet, pantang menyerah demi kami anak-anaknya.daeku selalu pergi ke kantornya yg luas dan indah, gak pernah aku melihatnya libur walaupun hari libur. moaku(ibu) adalah seorang pebisnis yang handal, setiap hari tanpa absent selalu pergi ke pasar dari hari sebelum matahari terbit moaku sudah berangkat dan aku selalu setia mengantarkan dagangannya…


Aku salut sama mereka berdua yang begitu gigih berjuang dan mencari nafkah demi kami anak-anaknya…mereka gak pernah aku dengar mengeluh karena capek. Ketika magrib menjelang daeku selalu mengajak kami untuk sholat berjamaah, dan mengajarkan baca Al-qur’an kepada kami dan selalu menasehati kami agar tidak mengalami nasib seperti mereka,supaya kami jauh lebih baik dari keadaan mereka saat ini…aku salut sama mereka berdua yg begitu gigih dalam mendidik kami, walaupun daeku belum terlalu bisa membaca huruf latin, tapi dengan pengetahuannya membaca al-qur’an, dia ajarkan kepada kami. Dan para tetanggapun menitipkan anak2nya kepada daeku untuk diajarkan membaca Alquran. Alhasil aku bisa membaca al-qur’an sebelum bisa membaca huruf latin dan sebelum masuk Sekolah Dasar. Aku berpikir mungkin kalau daeku bisa membaca dengan lancar huruf latin mungkin di ajarkan juga kepada saya…wkwkkwk!!!


Daeku adalah seorang bapak yang amat keras didikannya, tak heran ketika melakukan kesalahan beberapa tamparan melayang dipipi dan kepala ini, tapi itu sudah biasa, apalagi ketika membantah, tidak menurutin perkataanya…gak segan-segan kursi rotan dilemparkan kepada kami, tapi itu semua tidak menyurutkan niatku untuk menjadi anak yang tebaik dari yang lain dan bisa menunjukkan yang terbaik buat mereka, dengan didikkan itu awalnya saya merasa tersiksa dan tertekan, tapi setelah dipikirkan bahwa semuanya itu demi kebaikan saya juga, karena mereka tidak ingin saya seperti mereka lagi, yang setiap harinya ke sawah membanting tulang, tidak mengenal teriknya panas matahari, derasnya hujan dan angin yang menerpa….

Pada waktu siang hari aku jarang melihat daeku, karena ketika aku sedang tidur diwaktu subuh yang gelap daeku berangkat ke sawah, dan aku hanya ikut moaku membawakan dagangannya ke Amba Ncai( pasar Tradisional) dan setelah itu aku balik untuk menjaga rumah dan kadang menggembalakan kambing.

Kadang aku juga ikut kakakku ke sekolah, ketika itu aku merasa penasaran dengan yang namanya sekolah, padahal belum tahu apa-apa tentang sekolah, sekolah itu apaan sih….apakah lapangan yang luas? Atau kebun yang rimbun ataukah gunung, pasar dan sebagainya. Pada waktu itu aku ngotot untuk ikut kakaku ke sekolah, awalnya kakakku gak mau membawaku bersama ke sekolah karena aku tidak suka pakai baju, dan merasa risih klo pakai baju, jadi pakai celana doang!!!

Pada suatu hari akhirnya aku di ajak juga oleh kakakku ke sekolah, pagi-pagi aku sudah siap di depan pintu nungguin kakakku, matahari belum terbit tapi semangatku menyinari hati ini untuk bisa ke sekolah. Setelah cukup lama menunggu kakakku tiba-tiba ada yang memukul pundakku seraya berkata :

“yuk…berangkat” ajak kakakku.

“ayooo, siapa takut” ujarku penuh semangat. Dijalan kami sambil ngobrol-ngobrol.

“kak!! Ko berangkatnya pagi-pagi amat sih?” tanyaku.

“yah…karma hari ini aku jadi salah satu petugas upacara” jawabnya.

Matahari dah mulai terbit, tapi pagi itu masih terasa dingin, kampungku amat damai dan tentram, orang-orangpun mulai sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tak sedikit orang-oarang yang berpapasan dengan kami di jalan. Sekali-sekali aku tutup mataku dari matahari karena silau, dan aku bertanya sama kakakku:

“kak, kenapa sih matahari terbitnya dari arah timur?”ujarku.

wkwkwkwkwkwk….”tiba-tiba kakakku ketawa dan berkata.

“kalau terbitnya dari arah barat, itu tandanya kiamat”jawabnya sambil menahan ketawa. Kemudian aku masih penasaran dan bertanya lagi:

“ kak, dibelakang gunung sana masih ada orang yang tinggal gak?” tanyaku sambil menunjuk kearah gunung yang biasa aku lihat kalau matahari sering terbenam.

“ntar kalau kamu sudah masuk sekolah kamu akan tau sendiri semuanya”jawabnya sambil tersenyum. Dan akupun belum habis pikir, seandainya masih ada orang yang tinggal dibelakang gunung sana, kasihan sekali, Karena gak pernah alamin yang namanya siang, apalagi matahari terbit.

Akhirnya kami sampai di sekolah, pada waktu itu aku ingat jelas bahwa hari itu adalah hari senin, karena ada upacara…he..heh..he..!!! oleh kakakku aku tidak di suruh berdiri bersamanya karena tidak berseragam apalagi tidak berpakaian, akhirnya aku diselipkan antara bunga-bunga bonsai yang tinginya hampir setinggi badanku, jadi kepala doank yang nongol…upacaranya begitu lamaaaaaaa sekali, sampai akhirnya aku ketiduran, ketika tidur tiba-tiba ada semut yang mengigit aku, dengan spontan aku teriak dan menjerit kesakitan…karena daerah gigitanya adalah daerah terlarang..wkwkwkwk!!! kaena itu orang-orang yang sedang upacara kaget dengan suara aku…dan kakaku panic karena lupa disebelah mana aku diselipkan…akhirnya diperiksa dari ujung ke ujung taman, akhirnya ketemu. Ups…kakakku marah

“ tuch kan…makanya jangan ikut!!!” katanya sambil menarik aku. Kayak ember aku ditariknya dan sambil menangis terisak-isak karena kesakitan digigit semut sampai bentol…Akhirnya aku diantar pulang dan sendirian dirumah sedangkan adikku dititipkan sama bibi..